Thursday 15 December 2016

Aku hanya memohon, "Damaikan aku dengan ketentuan Mu".

Saat kenyataan engga seperti yang kamu impikan.
Saat waktu engga selalu berpihak pada mu.
Saat tawa hanya untuk membalut kecewa.
Saat rasanya udah engga ada lagi tempat yang taruh kebahagiaan kamu.
Saat rasanya kamu cuma bisa terbungkam terima keadaan.
Saat rasanya hati kamu lelah merasakan apa yang seharusnya di enyahkan.
Saat kamu tahu, kebahagiaan ini engga akan bertahan lama, tapi bahkan kamu pun engga bisa memberhentikannya sedetik aja.
Saat kamu mulai mengutuk dirimu dan mengaitkan kejadian saat ini adalah karma mu di masa lalu.
Saat rasanya air mata sama sekali engga bisa ngewakilin rasa yang ada.

Ahhhh udahlah aku pernah ada di semua rasa itu, 
Yang aku cuma bisa setelahnya, Ya Allah, aku mohon ... Damaikan aku dengan ketentuan Mu. Damaikan aku dengan keadaan ini, damaikan aku dengan kenyataan, damaikan aku dengan apa yang kau tuliskan, damaikan akuu .... damaikan hati ku ya Allah.

Mantra terdahsyat yang aku punya, mantra terdahsyat yang mungkin dan memang harus bekerja dengan baik untuk merubah ketidakterimaan. Bukan pasrah, dikatakan untuk ikhlas pun belum bisa, namun tak ada guna nya pula mengutuk keadaan dan berpura-pura kuat.

Karena sesungguhnya fase ketidakterimaan dalam setiap hidup manusia itu pasti ada, fase paling sulit untuk dikatakan dan terlalu sakit di pendam, geram tak tertahan. Berbekal sabar dengan upah menjadi sesorang yang lebih kuat. Kadang aku cuma berpikir, sekuat itu kah aku sampai Allah memberikan ini untuk aku lalui?, mungkin jawabannya nanti setelah aku lewati masa-masa ini. Tapi kan kata nya Allah engga akan memberikan ujian yang hambanya engga mampu melewati, nah berati aku mampu, tinggal liat setelah melewati ini postingan aku apalagi, disana yang jadi patokan aku bisa atau engga lewatinya, hihi. Tapi aku yakin aku bisa, aku yakin kelak aku cuma ketawa cekikikan liat postingan aku saat ini, kalian juga pasti gitu, kalian pasti akan berada di fase itu, fase dimana kalian intip dikit ke belakang setelah apa yang kalian lalui dengan seonggok senyum lebar di bibir kalian.


Kalian hanya perlu berdamai dengan KetentuanNya, aku engga bilang ini mudah.
Tapi kalian bisa tau seberapa kuat kalian, saat menjadi kuat cuma pilihan satu-satunya, saat cuma papan petunjuk "ikhlas" yang ada di depan mata kalian. 

Selamat malam, kamu boleh patah malam ini aja ya hati .... 
besok kamu harus bangkit, bangun lagi .... soalnya udah pagi, nanti di siram mama kalo engga bangun juga (eh, ini siapa sih sebenernya yang begini).

No comments:

Post a Comment